Homeschooling yang kami jalankan, nyaris mendekati ‘unschooling’, yaitu tidak terstruktur dan tidak terjadwal secara tetap. Memang, pada umumnya homeschooling mandiri dilakukan dengan gaya seperti itu. Namun kini saya mulai melihat kebutuhan lain dari sebuah jadwal yang teratur, yaitu supaya anak belajar tentang prioritas dan menyelesaikan sesuatu sampai selesai.
Pe er kami masih banyak. Baru saya sadari, selama ini ternyata saya belum sempat mencabuti “gulma” kebiasaan yang kurang sehat. Anak-anak memang sudah mandiri dalam belajar, tidak pernah merengek, kendatipun saya sedang sibuk bekerja di dekat mereka. Mereka akan menghabiskan waktu dengan membaca sendiri dan sesekali diselingi diskusi, bertanya tentang sesuatu yang belum mereka pahami lalu asyik dengan proyek mereka masing-masing. Tetapi, di balik itu ternyata ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang harus saya benahi, dan itu sangat penting.
Saya tak bisa menyalahkan mereka, karena pada dasarnya, mereka hanya meniru pola hidup yang dijalankan orang tuanya. Ketidakteraturan menjadi kebiasaan. Dalam sehari kadang mereka mengerjakan beberapa proyek, namun semuanya berserakan tidak tuntas. Bangunan lego berserak di karpet kamar, pola-pola kardus berserakan di lantai teras, dan dia sendiri pergi keluar bersepeda atau mencari kupu-kupu.
Awalnya saya kesal kepada mereka, namun kemudian sadar, semuanya bukan kesalahan mereka. Sayalah yang memberikan contoh seperti itu tanpa sadar lewat pola kerja yang tidak beraturan. Beberapa pekerjaan saya kerjakan dan tak sadar sering melalaikan kewajiban lain.
Akhirnya, selagi mereka masih bisa dibentuk, saya memutuskan untuk berhenti bekerja sementara. Saya harus melatihkan sebuah pola yang lebih baik kepada mereka dan sekaligus juga saya. Walau bagaimana pun mereka bukan hanya akan menjadi anak-anak selamanya. Mereka akan menjadi dewasa, dan saya tidak bisa membayangkan jika di masa dewasa mereka juga memiliki sebuah pola hidup yang kurang baik, apalagi kelak mereka akan berhubungan dengan orang lain dan mungkin bekerja bersama orang lain.
Jadi, bismillah saja. Saya kini sedang kembali memfokuskan diri pada homeschooling anak-anak, yang pada dasarnya juga sekolah buat saya. Saya ingin lebih banyak berkegiatan dengan mereka dan melibatkan mereka dalam kegiatan saya.