Memelihara hewan ternak memang memenuhi banyak sisi edukasi. Kalau kita menganut model pendidikan holistik, maka pasti sangat setuju dengan proyek ini. Beternak akan melibatkan proses kesabaran, ketelatenan, dan terutama tanggung jawab. Kami tidak menyia-nyiakan proyek sederhana ini.
Hewan yang kami pilih adalah ayam. Sepasang ayam sebesar kepalan tangan dibawa dari kampung nenek saya. Awalnya mereka berciap-ciap tak henti-hentinya. Ribut sekali. Tapi serunya, mereka akan sangat antusias ketika dibawa ke kebun dan bermain di sana. Anak-anak tertawa melihat anak-anak ayam itu mengais-ngais di tanah. Meski sedih berpisah ibunya, anak ayam ternyata bersemangat kalau untuk urusan itu. đŸ™‚
Tugas yang harus anak-anak kerjakan setelah ayam dipelihara, adalah rutin memberinya makan, setiap pagi, siang, dan sore. Selain itu mereka juga harus memasukkan ayam ke dalam kandangnya di sore hari setelah mengeluarkannya di saat pagi. Rutinitas itulah yang membentuk sesuatu pada diri anak-anak, dan itu adalah tanggung jawab.
Setelah tanpa terasa ayam-ayam menjadi besar, masa bertelur pun tiba. Kami siapkan sarang buat ayam betina, dan bertelurlah dia setiap dua hari sekali dan kadang setiap hari. Adalah pengalaman yang sangat ajaib bagi anak-anak, menyaksikan ayam betina bertelur. Sekarang, mereka sedang menanti keajaiban selanjutnya, yaitu menunggu telur ayam menetas.