Suatu hari Si Kakak mengeluhkan layar HP-nya kayak gelombang. Bergerak-gerak tak beraturan, sehingga dia tidak bisa membaca pesan-pesan di WA-nya. Adiknya bilang, “Itu sih LCD-nya. Beli aja di tokped, nanti Ade pasangin.”
Tapi rupanya si kakak tidak yakin adiknya bisa. Dia tidak mau mengambil risiko. Singkat cerita, kakak minta diantar papanya ke tukang servis, dan tukang servis menjanjikan sore bisa diambil. Tapi setelah dikontak sorenya, ternyata proses servis belum selesai, karena spare part-nya tetap belum ada.
Situasi itu berlangsung hingga dua hari kemudian, spare part tetap belum ada, sehingga si kakak memutuskan untuk mengambil lagi HP-nya.
Sesampainya di rumah adiknya nanya, “Apa yang rusak kata tukang servis?”
“LCD!” Si kakak be te.
“Tuuh, kan bener. Beli aja di tokped.”
“Ya, udah, apa nama barangnya?” si kakak terpaksa menerima tawaran adiknya walaupun dia ragu berat. 😄
Kami juga ikutan bertanya berkali-kali, “Beneran Ade bisa?”
“Kan, udah banyak HP yang Ade bongkar. Tuh, berapa biji,” dia nunjuk ke tumpukan HP bekas yang memang sudah rusak.
Walaupun ada risiko, tapi kami serahkan keputusannya kepada si kakak. Dan akhirnya si kakak setuju. Tak ada pilihan lain, karena hampir semua tempat servis HP lain tutup.
“Tapi bayar, ya?” si ade tawar-menawar.
“Halah, kan belum tentu bisa.”
“Iya kalau nanti bisa.”
“Berapa?”
“Berapa kemarin tukang servis mintanya?”
“Dua ratus ribu sudah sama LCD-nya.”
“Ya udah kurangin harga LCD aja, terserah berapa.”
“Iya, iya lah … ” si kakak nyerah. 😄
Setelah spesifikasinya dicek oleh adiknya, spare part itu akhirnya dibeli di marketplace. Setelah cukup lama menunggu, kiriman spare part datang. Tapi, Si Ade request benda lain, yaitu obeng kecil. Si Papa mengantarnya beli di toko elektronik.
Usai semua proses yang lumayan alot itu, tibalah momentum utama yang paling menegangkan, yaitu memasang si LCD. Langkah pertama tentu saja membongkarnya, dan proses itu bikin deg-degan bagi si pemilik HP, karena takut ada bagian yang tambah rusak. 😄
Langkah berikutnya, barulah memasang LCD baru. Si Ade nggak mau diganggu sewaktu proses itu berlangsung. Dia menyepi di kamarnya. Dan beberapa menit kemudian dia keluar, “Nih … ” HP yang sudah dipasang LCD baru disetor ke kakaknya.
“Nyala nggak Kak?” saya ikutan kepo.
Si kakak ketawa. Layar HP-nya sudah benar-benar sembuh.
Papanya ikutan ketawa, “Ade belajar di mana memperbaiki LCD HP?”
“Ya, dari mana-mana. Dari youtube dari macem-macem. Karena udah liat berkali-kali, jadinya ngerti.”
“Udah pernah praktek masangin LCD?”
“Kalau ngebongkar sih udah sering, yang rusak-rusak itu. Tapi kalau masang mah baru sekarang.”
“What?” Si kakak menjerit …
Itulah anak generasi Z. Mau pakai gaya zaman kita untuk mengajar mereka? 😅
#pendidikanrumah