Pendidikan Rumah

Belajar untuk memahami arti merdeka

  • Home
  • Dunia Parenting
  • Artikel
    • Geografi
    • Sains
    • Seni
    • Life Skill
    • Berkebun
  • Kisah
    • Jalan-Jalan
  • Resensi Buku
  • Tentang Kami
Notification Show More
Font ResizerAa

Pendidikan Rumah

Belajar untuk memahami arti merdeka

Font ResizerAa
  • Home
  • Dunia Parenting
  • Artikel
  • Kisah
  • Resensi Buku
  • Tentang Kami
Search
  • Home
  • Dunia Parenting
  • Artikel
    • Geografi
    • Sains
    • Seni
    • Life Skill
    • Berkebun
  • Kisah
    • Jalan-Jalan
  • Resensi Buku
  • Tentang Kami
Follow US
Artikel

Hati Yang Gembur

Maya
Last updated: Desember 23, 2015 12:41 am
By Maya
Share
2 Min Read
SHARE

Awal bulan Desember ini saya dicurhati seorang ibu tentang trauma masa kecilnya. Trauma itu berasal dari sikap keras mamanya yang luar biasa. Ia tak menceritakan secara detil apa bentuk kekerasan yang dimaksud, namun melihat efeknya, saya bisa bayangkan, sepertinya cukup berat.

Setelah dewasa, si ibu menjadi sangat sensitif, gampang menangis, sekaligus juga gampang marah dengan emosi yang meledak. Setiap kali bertemu orang yang karakternya mirip sang mama, ia bisa gemetar ketakutan. Namun saya salut, ia menyadari bahwa trauma itu harus diatasi, ia harus memaafkan mamanya, yang mungkin juga berada dalam tekanan saat mengasuh dirinya, dan ia berusaha keras mencari informasi tentang segal hal yang terkait penyembuhan jiwanya. Ia kaji dari pendekatan agama.Ia membeli buku-buku psikologi untuk memahami dirinya, memahami karakternya, dan juga memahami karakter orang lain. Kedatangannya ke rumah saya pun untuk maksud yang sama, menambah referensi yang ia rasa masih kurang, siapa tahu saya punya.

Dan ketika pada pertemuan berikutnya si ibu mengatakan “lega” sehabis membaca buku yang saya pinjamkan, saya justru mendapat semacam pengingat yang benar-benar menusuk ke dalam kesadaran. Betapa dahsyatnya efek dari sikap dan pola asuh seorang ibu. Bukan hanya tentang hati yang terluka, sikap yang buruk, terlebih sinis dan kasar, juga bisa membuat jiwa anak menjadi sakit. Dan bukan mustahil, hati anak lambat-laun menjadi keras dan ia melakukan hal yang sama kepada orang lain.

Sebuah tekad ke depan insya Allah: menggemburkan hati anak-anak dengan kasih sayang, canda-tawa, dan penghargaan. Mudah-mudahan benih-benih kebajikan tumbuh di hati mereka dengan suburnya. Amin.

READ  Konsistensi: Cara Ideal untuk Belajar Mendalam
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram
Share
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0

Fast Four Quiz: Precision Medicine in Cancer

How much do you know about precision medicine in cancer? Test your knowledge with this quick quiz.
Get Started
Hikmah dari Sebuah Perpustakaan Mini

Tidak terasa, pada tanggal 16 Juli 2010 sudah masuk bulan ke-lima perpustakaan…

Rak Buku Gantung dari Kardus Bekas

Punya ruang belajar yang luas, pasti menyenangkan. Segala macam perangkat belajar bisa…

Al Barqy: Metode Cepat Belajar Baca Quran

Bisa membaca Al Quran tentu saja keharusan yang mutlak bagi seorang muslim.…

Your one-stop resource for medical news and education.

Your one-stop resource for medical news and education.
Sign Up for Free

You Might Also Like

Wadah Alat Tulis dari Kertas Bekas
Artikel

Kreasi dari Kertas Bekas

By Maya

Mengangkat Kembali Nilai-Nilai Filosofis pada Permainan Tradisional (Bagian 2)

By Maya

Radang Gusi dan Tanaman Obat

By Maya

Pengurangan Bilangan Bulat

By Maya
Copyright @2024 PendidikanRumah.com
Welcome Back!

Sign in to your account