Kemarin kami berangkat ke Bandung pukul 07.30 naik angkutan umum. Mobil diistirahatkan di rumah, biar sekalian mengurangi macet akhir pekan. Dari rumah kami berempat berjalan menuruni “bukit”, lalu melewati sawah, lalu nanjak sekitar 100 meter, dan sesampainya di jalan raya, kami naik angkot menuju Jatinangor.
Tiba di Jatinangor, kami naik bus DAMRI jurusan Dipatiukur lalu turun di bilangan Jl. Pelajar Pejuang. Dari situ berjalan sekitar 200 meter ke lokasi kegiatan anak-anak. Siangnya juga diwarnai variasi berangkot-angkot ria serta berjalan kaki menuju lokasi latihan kung fu. Usai berlatih kung fu pukul 18.00 alhamdulillah perjalanan kami lancar dan tiba di rumah pukul 20.30.
Saya coba amati anak-anak, bagaimana menyikapinya. Ternyata, mereka cukup tangguh. Tidak ada keluhan. Sekalipun nampak capek, mereka memilih untuk terus menempuhnya hingga selesai. Kelembaman akibat terlalu lama pakai kendaraan pribadi memang sesekali harus diurai supaya tubuh tidak manja dan terlalu cepat “menua” 🙂
Kemarin kami menemukan banyak peristiwa dan “pemandangan” luar biasa di perjalanan. Ada yang mengharukan, ada yang menggembirakan, dan ada pula yang membuat hati kami diam-diam menjadi kagum. Dan hal itu bisa jadi tak mudah ditemukan jika naik kendaraan pribadi. Jadi, bagi mereka yang sudah rutin naik angkutan umum, nampaknya patut bersyukur, karena pasti ada hikmah yang bisa diambil dalam setiap perjalanan. Dan bagi mereka yang memiliki kendaraan pribadi, tak ada ruginya jika sesekali kembali berangkot ria untuk menemukan hal-hal baru.
Namun apapun pilihannya, satu catatan yang saya coba simpan, “Selalulah memulai langkah dengan pikiran dan niat yang positif. Insya Allah alam dan segala hal di sekeliling kita, termasuk tubuh fisik kita, akan memberikan tanggapan yang juga positif.”
Dan kemarin kami menemukan keajaiban itu. Jika semula sempat muncul rasa khawatir akan hujan deras sepanjang hari, ternyata hujan hanya turun sebentar, itupun setelah sore, saat kami sudah ada di lokasi yang teduh. Jika semula kami sempat memperkirakan akan sulit saat menempuh perjalanan pulang, namun alhamdulillah lancar dan selamat. Begitu pula fisik anak-anak, yang sebenarnya agak kurang fit, namun ternyata mereka kuat. Segala puji hanya bagi Allah, Pelindung, Penolong, dan Pemberi Petunjuk Yang Paling Sempurna.