Letak kawasan wisata ini di ketinggian wilayah Pamulihan, Sumedang. dari arah Bandung, akses menuju ke sana bisa ditempuh dari 3 jalur: dari Jl. Pamagersari (belok dari Jl. Raya Tanjungsari, belokan PLN), dari Jl. Cilembu (posisi belokan di Cigendel), dan dari Jl. Parakanmuncang (belok kiri dari jalur Cileunyi-Nagreg)
Apa yang ada di sana?
Bermacam tumbuhan, termasuk tumbuhan yang mulai langka. Saat masuk ke kawasan wisata flora Pangjugjugan Sabtu lalu, sambil jalan mata saya menangkap banyak tumbuhan yang menarik. Baru jalan sebentar, saya minta ke anak-anak dan bapaknya, “Tunggu dulu, ada tumbuhan langka.” Anak-anak kompak ribut, “Yaa, Mamaa…”
Ketertarikan terhadap dunia tumbuhan belum menular he he.
Dan, saya teringat salah satu paragraf buku “Silent Spring” karya Rachel Carson, “Vegetasi bumi merupakan bagian dari jalinan kehidupan, di mana terdapat hubungan yang akrab antara tanaman dengan tanah, tanaman dengan tanaman, dan tanaman dengan hewan.” Memasukkan kesadaran ini ke dalam setiap diri, dimulai dari diri sendiri dan keluarga, jadi pe er yang belum akan selesai.
Lihat saja pemandangan gunung di kejauhan itu. Sepintas nampak indah, namun jika kita amati lebih teliti, kerusakan sudah tersebar di banyak titik, dan kelak, atau tak lama lagi, akibat kerusakan itu mungkin saja akan menampakkan dirinya persis di depan mata kita. Karena itu, mendidik diri sendiri dan keluarga tentang pentingnya semua unsur kehidupan, termasuk lapisan hijau yang membalut bumi ini, nampaknya merupakan projek penting di era sekarang.
Di sana juga ada kolam renang anak, taman bermain, lapangan rumput, kolam terapi ikan nilem, flying fox, hutan pinus, dan kolam untuk berperahu. Paling penting, letaknya tak jauh dari rumah. Hanya dalam waktu 30-40 menit, kami sudah bisa tiba di sana.
O’ya, tak seperti di kawasan wisata di dekat kota besar, harga jajanannya juga murah meriah. Hemat di kantong. ^_^