10 Oktober, setahun yang lalu, di sebuah taman tua berumput liar, tak jauh dari sebuah perguruan tinggi ternama di kota Bandung, tidak lebih dari 15 anak berkumpul untuk pertama kalinya dalam sebuah agenda istimewa. Hanya bermodalkan semangat, tanpa seragam, tanpa sepatu, tanpa tongkat dan topi, mereka hendak berkenalan dengan sesuatu bernama Pramuka. Kak Irvan, dari anggota Pramuka UPI adalah pelatih pertama mereka. Mereka sepakat berlatih seminggu sekali. Mereka, adalah anak-anak kami, dari keluarga homeschooler.
Waktupun berlalu 2 pekan. Taman katanya hendak direnovasi. Kami terpaksa pindah ke taman lain tak jauh dari sana. Tapi ternyata, tidak semua taman bebas dipakai. Dan bergulirlah kisah nyata, bagaimana kami mencoba mencari taman demi taman yang “ramah” birokrasi, karena kami hanya ingin melakukan kegiatan sederhana: BERLATIH PRAMUKA. Alhamdulillah, kami teringat Taman Lanjut Usia, yang bisa dipakai siapa saja. Hingga sekarang, di sanalah anak-anak berlatih dengan riang gembira.
Ada banyak cerita, sedih dan suka, yang masih terpendam dalam peti-peti dokumentasi kami. Semoga kelak bisa diangkat menjadi cerita yang menjadi hikmah bagi semua. Bersyukur kepada Allah, satu demi satu kawan seperjalanan bertambah tanpa terasa. Hampir 40 anak kini berlatih bersama.
Dan sampai hari ini, 10 Oktober 2014, sekali dalam sepekan, anak-anak masih tetap melakukan hal yang sama: BERLATIH PRAMUKA. Semoga kalian tetap semangat, karena semangat kalian memang luar biasa.
Selamat Ulang Tahun, Pramuka Homeschooler Bandung!
Terima kasih kepada para kakak-kakak pelatih yang sudah bersedia membimbing anak-anak kami: Kak Irvan, Kak Dwi, Kak Mona Erma Tiana, dan Kak Ato dkk.