Setiap kali akan keluar dari jalanan kompleks menuju jalan raya, jalur Jatinangor-Sumedang kerap cukup padat. Namun tepat saat kami sedang menunggu giliran menyeberang, 50 meteran di sebelah kanan, Bapak petugas parkir Indomaret dengan sigap, tanpa diminta, menghalangi jalur sibuk itu sehingga kami bisa lewat.
Suami saya biasanya melambaikan tangan sebagai tanda terima kasih. Si Bapak petugas parkir tersenyum lalu sibuk lagi dengan pekerjaannya. Berkali-kali hal itu terjadi dan terjadi lagi, padahal kami tidak begitu mengenal si bapak tukang parkir, bahkan hingga hari ini.
Dan ketika sekali-kali kami mampir di Indomaret, lalu si Bapak diberi uang parkir, beliau sering menolak walau akhirnya mau juga karena dipaksa.
Pelajaran berharga: tidak semua, tidak selalu, orang berbuat baik karena ingin uang. Mereka hanya ingin berbuat baik. Dan hal itu tidak bergantung pada level ekonomi mana seseorang berada. Kebaikan akan memancarkan cahayanya, dalam kelapangan maupun kesempitan.