Adakalanya saya merasa kerepotan tinggal di daerah pinggiran seperti sekarang, karena banyak kegiatan ekstrakurikuler anak-anak justru dilakukan di kota Bandung. Jarak tempuh sebenarnya nggak terlalu jauh, tapi waktu tempuh seringkali berlipat ganda karena macet. Terlebih jika terpaksa pulang malam, udara di tengah kemacetan membuat kepala pusing, karena pohon-pohon pun tak mengeluarkan oksigen, melainkan CO2.
Tapi suatu hari, saat saat ngobrol sama anak-anak tentang masalah ini, si bungsu bilang, “Tapi Mah, kalau dulu kita nggak pindah ke sini, kita nggak akan tahu arti berjuang.”
Ah, kalimat pendek dari anak, yang mendadak bikin ringan beban yang awalnya berat, walau tetap bikin saya ketawa. Sudahkah ketemu apa artinya berjuang?