Sekarang ini, guru-guru/dosen sudah biasa mengirim tugas kepada murid-murid/mahasiswanya via email. Ketika saya adaptasikan di rumah kepada Azkia (SMP kelas 7) di sesi mata pelajaran Bahasa Indonesia, ternyata memang terasa berbeda.
Cara ini sangat mempermudah fasilitatornya (baca: saya), karena contoh bahan bisa berupa tautan saja, dengan jenis yang lebih beragam. Dan jika bahan itu berupa artikel, maka bisa kita pilih artikel yang bermutu sangat baik. Sementara di sisi anak, saat ia meng-klik tautan lalu membacanya sendiri , bisa jadi membuat suasana belajar menjadi lebih rileks, tidak frontal.