Beberapa minggu lalu, saat masih Ramadhan, Azkia mengambil hasil ujian ke komunitas Pewaris Bangsa bersama papanya. Saya tidak ikut. Ketika sampai di rumah, saya tanya, “Gimana Kak hasilnya?”.
Azkia: Lulus sih Mah, tapi nilainya pas-pasan.
Saya: Ya, nggak apa-apa. Santai aja. Mama juga nilai ujian murni dulu nggak bisa tinggi.
Papanya: Hasil ujian tulis itu tidak menunjukkan keseluruhan kemampuan kita. Kalau soal yang keluar itu lebih banyak di bagian yang kita ingat, nilainya jadi bagus, tapi kalau soal yang muncul itu di bagian yang kitanya lupa, ya kurang bagus.
Seandainya ujiannya diganti jadi hari ini misalnya dan soalnya juga tidak seperti ujian kemarin, hasilnya bisa saja beda lagi. Malah sangat mungkin, mata pelajaran yang di ujian kemarin nilainya tinggi, jadi turun, atau yang awalnya jelek malah jadi bagus. Yang terpenting itu bagaimana kalian belajar untuk lebih bermanfaat dalam hidup.
Saya yakin, kalimat-kalimat papanya sangat menenangkan dia. Setidaknya dia jadi tahu, penghargaan orang tua terhadap dirinya bukan hanya ketika ia mampu meraih prestasi, namun pada setiap proses yang membuat dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
#belajar jadi orang tua bijak