Azkia sedang rajin mengurusi ayam-ayamnya. Setiap pagi dia mengeluarkan mereka dari kandang, dan setiap kali proses itu terjadi, selalu saja ada hal-hal baru yang ia amati dan ceritakan pada saya. Remeh sebenarnya, tapi sering membuat saya tersentak. Tak jarang hasil pengamatannya adalah simbol-simbol pemahaman karakter.
Hari ini misalnya, karena satu ayam sedang mengerami, tiga ekor lainnya (2 jantan dan 1 betina) bermain bebas seperti biasanya. Azkia bilang, “Mama, si jago baik deh,”
Saya segera pasang telinga untuk menyimak, “Kenapa?”
“Dia menemukan jangkrik besar, terus memanggil-manggil saudaranya. Langsung aja jangkriknya dimakan sama si “seli” dan si “cathy”, tapi dia sendiri nggak ikutan makan.”
Bahkan dari perilaku hewan, seorang anak ternyata mencerna sebuah pelajaran, maka entah berapa banyak yang ia cerna dari perilaku kita sehari-hari. Hal-hal baik tentu saja berefek baik, namun yang jelek-jelek? Oh betapa kita harus senantiasa rendah hati berintrospeksi.
Di luar itu, saya makin yakin, memberi anak-anak hewan peliharaan sangat banyak manfaatnya. Bukankah para nabi pun telah memberikan teladan dalam hal itu. Penggembalaan ternak sepertinya merupakan fase penting yang senantiasa dilewati para Nabi Allah. Dan pastilah di dalamnya ada hikmah yang besar. Wallahualam.